Wednesday, May 16, 2012

Konsep Umum Sumber Belajar Sebagai Komponen Media Pembelajaran

By MOHD ZACK  |  2:11 PM 1 comment


A.      Definisi sumber belajar
Proses pembelajaran dan media pembelajaran bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling terkait untuk menunjang proses pembelajaran, baik pembelajran formal maupun informal. Media pembelajaran selajutnya juga tidak luput dari wacana sumber belajar. Disinilah media pembelajran selanjutnya menjadi salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar berpengaruh secra langsung dalam proses belajar mengajar dan keberhasilan pembelajaran. Beberapa pengertian tentang sumber belajar sebagai berikut.
Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau keseluruhan.[1]

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.[2]
Pakar pendidikan Amerika, Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman adalah sumber belajar, namun pengertian ini akan menjadi sangat luas maknanya seluas hidup itu sendiri karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar yang pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.[3] Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman sebagai sumber belajar dalam sebuah keerucut pengalaman (cone of experience).
B.      Klasifikasi Sumber Belajar
Para pengelola lembaga pendidikan dianggap perlu memetakan macam-macam sumber belajar yang akan dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran yang efektif. Dalam pengadaan sumber belajar perlu memperhatiakan materi yang akan diajarkan karena ada kemungkinan  berbeda pada tiap masing-masing mata pelajaran.
Untuk pengklasifikasiannya, paling tidak ada 3 langkah yang perlu di perhatikan, yaitu:
  1. Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi melalui sumber dan sarana pembelajaran yang di perlukan untuk kegiatan pembelajaran yang ada di kelas ataupun sekolah. Membuat daftar inventaris sumber dan sarana belajar yang telah tersedia, baik yang ada di dalam lembaga pendidikan (misalnya media pembelajaran dan laboratorium)  ataupun yang ada di luar lembaga pendidikan, seperti halnya fasilitas yang tersedia di masyarakat. Dalam hal fasilitas ini tidak terbatas pada benda mati saja, namun juga bisa berupa manusia, seperti praktisi atau seorang Sumber ahli tertentu yang berada di sekitar lembaga pendidikan.
  2. Penggolongan ketersediaan alat, bahan atau sumber belajar tersebut. Tujuannya adalah untuk mengetahui ketersediaan sumber belajar yang ada pada suatu lembaga pendidikan. Dari proses ini akan diketahui manakah sumber belajar yang sangat diperlukan akan tetapi belum ada, sehingga ada usaha kongkrit untuk mengadakannya, baik melalui pembelian, penyewaan, ataupun yang lainnya.
  3. Jika sumber belajar yang dibutuhkan suda tersedia maka hanya tinggal memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan dengan tujuan sukses pada masing-masing mata pelajaran.[4]
Sebagaiman keterangan di atas bahwa sumber belajar tidak dapat dipahami dengan benda mati saja, maka perlu adanya pengelompokan sumber belajara, antara lain:
  1. Lingkungan alam, belajar ini berupa benda-benda alami di sekitar kita, seperti batu, tumbuhan, sawah sungai, dan sebagainya. Jenis sumber belajar ini dapat mengasahj seluruh jenis kecerdasan siswa, misalnya linguistic, matematika, musical, jasmani, dan lainnya.
  2. Perpustakaan, Berupa baranmg cetakan yang tersedia di perpustakaan, misalnya laporan penelitian, buku, majalah, dan jurnal
  3. Media cetak, Media cetak di sini maksudnya bukan yang sudah tersedia di perpustakaan, eperti halnya Koran.
  4. Nara sumber, Bisa berupa praktisi dalam bidang tertentu sesuai dengan pelajarannya. Seperti, pedagang, polisi, militer, dan petani. Mereka sesekali bisa dimanfaatkan, baik dengan cara berkunjung ke tempat mereka bekerja ataupun mendatangkan mereka ke sekolahan.
  5. Karya siswa, Adalah media yang diciptakan oleh siswa, misalnya lukisan dan peta.
  6. Media elektronik, Bisa berupa alat elektronik, baik yang di buat sendiri maupun yang sudah tersedia. Misalnya, computer, radio, TV, dan internet.[5]
C.      Komponen Sumber Belajar
Komponen dan faktor dalam sumber balajar adalah dua hal yang saling berkaitan, saling mendukung dan saling berpengaruh antara yang satu dengan yang lainnya. Sumber belajar yang dirancang ataupun sumber belajar yang digunakan selalu dapat dipandang sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Komponen adalah bagian-bagian yang selalu ada dalam sumber belajar itu yang sulit berdiri sendiri meskipun dapat digunakan secara terpisah. Diantara komponen-komponen sumber belajar antara lain:
  1. Tujuan, misi, atau fungsi sumber belajar. Sumber belajar pasti memiliki tujuan, misi dan fungsi yang akan dicapai. Sumber belajar yang dirancang akan lebih eksplisit daripada sumber belajar yang digunakan atau dimanfaatkan saja, karena secara tidak langsung dalam menyusun sumber belajar seseorang akan sangat memperhatikan tujuan, misi dan fungsi sumber belajar tersebut.
  2. Bentuk, format atau keadaan fisik sumber belajar. Bentuk dan format sumber belajar tentu akan berbeda-beda menyesuaikan type dan tujuan pembelajaran, begitu juga keadaan fisik. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan bentuk, format dan keadaan fisik sumber belajar adalah waktu, pembiayaan, dan sebagainya.
  3. Pesan yang dibawa sumber belajar. Setiap sumbe belajar pasti membawa pesan berharga yang disesuaikan dengan ujuan pembelajaran, proses transformasi pesan tersebut perlu diperhatikan dan lebih ditekankan karena inilah tujuan pembelajaran itu sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam pesan itu sendiri adalah: isi pesan harus sederhana, cukup jelas, lengkap, dan mudah disimak maknanya.
  4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas sumber belajar.[6] Hal ini terkait dengan keadaan fisik dan pesan sumber belajar. Sejauh mana kompleksitasnya perlu diketahui guna manentukan apakah sumber belajar itu masih dapat dipergunakan, disesuaikan dengan waktu dan biaya.
Untuk memahami karakteristik sumber belajar, seseorang perlu mengetahui factor-faktor yang mempengaruhinya sehingga sumber belajar dapat digunakan untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Factor-faktor tersebut antara lain:
  1. Perkembangan teknologi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini membawa pengaruh yang sangat besar dalam dunia pendidikan, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung. Hal ini juga berkaitan erat dengan perkembangan media yang digunakan dalam dunia pendidikan termasuk sumber belajar. Sumber belajar akan berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.
  2. Nilai-nilai budaya setempat. Bahan-bahan yang diperlukan sebagai sumber belajar hendaknya disesuaikan dengan nilai budaya yang dipegang oleh masyarakat setempat. Hal ini sangat berpengaruh terutama pada sumber belajar yang tidak dirancang.
  3. Keadaan ekonomi pada umumnya. Keadaan ekonomi mempunyai pengaruh dalam sumber belajar dalam hal pengadaannya, jenis atau macamnya, dan upaya menyebarkannya pada pemakai. Dengan kata lain bagaimana suatu lembaga memilih dan menggunakan sumber belajar yang sesuai dengan kondisi lembaga tersebut.
  4. Keadaan pemakai, pemakai sumber belajar jelas memegang peranan yang sangat penting, karena keberhasilan penggunaan sumber belajar akan ditentukan oleh pemaikai itu sendiri.[7]
D.     Fungsi dan Peranan Sumber Belajar
  1. Fungsi Sumber Belajar
a)      Untuk memotivasi peserta didik kurang semangat belajar
b)     Untuk mencapai tujuan penajaran , menjadi daya dukung kegiatan pengajaran. Misalnya memperluas atau memperjelas pelajaran dengan sumber belajar yang relevan.
c)      Untuk mendukung program pengajaran yang melibatkan aktifitas penyelidikan. Misalnya suatu sumber belajar yang dapat diobservasi,dianalisis, diidentifikasi, didata dan sebagainya.
d)     Membantu pemecahan suatu problem
e)      Untuk mendukung pengajaran presentas. Misalnya: penggunaan alat, pendekatan, dan metode, strategi pengajaran, dan sebagainya.[8]
f)       Untuk mendukung terlaksananya program pembelajaran yang sistematis.
g)     Meningkatkan keberhasilan pembelajaran, karena peserta didik dapat   belajar lebih cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran
h)     Membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran danmenghasilkan pembelajaran yang efektif.[9]
  1. Peran sumber belajar
a)      Peranan sumber belajar dalam pembelajaran individual
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar.titik berat pembelajaran individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau fasilitator. Sehingga peranan sumber belajar sangat penting, dalam komunikasi pembelajaran individual.
Dalam pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu :
1)      Front line teaching method , dalam pendekatan ini guru berperan menunjukkansumber belajar yang perlu dipelajari.
2)      Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik 
3)  personalized system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber berbentuk audio visualyang didesain khusus untuk belajar individual.
4) Metode proyek  peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding pendidik,sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam memilih, merancang danmelaksanakan berbagai kegiatan belajar.Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip:
a)      Dialog, drama,diskusi yang disajikan menarik melalui permainan, kombinasi warna dan suara.
b)     Persuasif dan bukan menggurui atau mendikte.
c)      Pemilihan sumber belajar yangtepat.
d) Bentuk sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh. Dalam pembelajaranindividual, peranan guru dalam interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagaikonsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar  peserta didik. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembelajaranindividual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.
b)     Peranan sumber belajar dalam belajar klasikal 
Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi langsung antara guru dengan siswa. Keberhasilan belajar amat ditentukan oleh kualitas guru, karena guru mrupakan sumber belajar utama. Sumber belajar lain seolah-olah tidak ada perannya sama sekali karena frekuensi belajar dengan guru hampir 90% dari waktu yang tersedia. Bentuk komunikasinya dapat digambarkan Pemilihan dan pemanfaatan sumber belajar selain guru sangat selektif dan sangat ketat di bawah kontrol dan petunjuk khusus guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan sumbr belajar tertentu yang kurang relevan dengan ciri-ciri siswa dan tujuan belajar.  Dilihat dari segi jumlah siswa yang ada biasanya sumber belajar yang ada sangat terbatas.
c)      Peranan sumber belajar dalam belajar kelompok 
Pada keadaan real teknik-teknik yang digunakan dalam belajar kelompok dapat merangsang kreativitas, aktivitas dan interaksi setiap anggota kelompok. Untuk menjamin mutu dalam belajar kelompok maka perlu ditentukan besar kecilnya anggota kelompok sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajarnya. Berikut ini disajikan pola umum yang diterapkan dalam belajar kelompok yaitu : Pada pola
a) gurulah yang mengontrol kegiatan diskusi siswa. Pola dasarnya adalah serangkaian dialog antara guru dengan setiap individu, dengan cara seperti ini maka interaksi antara siswa dengan siswa relatif kecil dibandingkan dengan pola
b). Pada pola b) dapat disebut sebagai pola multi komunikasi, karena komunikasi dapat dilakukan dari dan ke berbagai arah. Pengendalian diri dan kontrol dilakukan oleh anggota masing-masing dengan cara menahan diri dan memberi kesempatan kepada anggota lain. Dapat pula dikatakan bahwa sumber belajar dapat berfungsi teoritis dan praktis. 
Secara teoritis sumber belajar dapat dimanfaatkan untuk :
Perencanaan yaitu memperoleh bahan sajian yang berdayaguna dan tepat guna yang dapat dipakai sebagai sumber belajar.
Penelitian yaitu untuk menguji pengetahuan yang berhubungan dengan sumber belajar siswa, kegiatan belajar yang kegiatannya meliputi juga pembahasan sumber pustaka, pemilihan informasi yang dapat diterapkan.
Secara praktis dimanfaatkan untuk :
Kegiatan pengadaan (produktif) Misalnya: Membuat makalah buku, film, grafis, slide, dan sebagainya termasuk di dalamnya melaksanakan penataran dan latihan.
Pelayanan dan pemanfaatan Tidak saja pelayanan terhadap kegiatan belajar mengajar di lembaga yang bersangkutan tetapi juga pemanfaatan sumber belajar tersebut oleh masyarakat pemakai (eksponen lainnya).
Semua fungsi itu akan berperan dengan baik apabila ditunjang oleh sistem pengelolaan yang memadai, yaitu organisasi yang baik dan tenaga yang profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber beljar. Atau lebih baik lagi apabila tenaga-tenaga pengelola itu mempunyai kemampuan dalam pengembangan kurikulum dan perencanaan pengajaran. 
E.       Kriteria Pemilihan Sumber belajar
Pemilihan sumber belajar yang akan digunakan hendaklah didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Secara umum kriteria tersebut adalah
  1. Ekonomis
Pertimbangan ekonomis hendaknya tidak hanya didasarkan pada harga yang  murah saja tetapi juga pada jumlah sasaran yang mampu ditayangkan dan keawetan daya pakainya. Yang juga perlu ditimbangkan adalah ketepatan media yang bersangkutan di dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian ada kemungkinan sebuah media yang ditinjau dari harganya yang sangat mahal menjadi ekonomis karena memenuhi persyaratan-persyaratan yang lain.
  1. Praktis dan Sederhana
Media yang praktis dan sederhana tidak memerlukan peralatan-peralatan sampingan yang rumit mudah mengoperasikannya dan dapat dilakukan oleh siapa saja, bisa digunakan dengan cepat dan mudah pula menyimpannya.
  1. Mudah diperoleh
Media dan semua perlengkapannya harus mudah diperoleh atau dengan kata lain, mudah pengadaannya.
  1. Bersifat Fleksibel atau luwes
Media yang luwes adalah media yang dapat dipergunakan untuk mencapai beragam tujuan, cocok untuk berbagai situasi, dan tahan lama, tidak cepat aus oleh perkembangan jaman.
  1. Komponen-komponen dari media yang bersangkutan tidak bertentangan dengan tujuan. Komponen bertentangan dengan tujuan adakalanya bisa menimbulkan dampak negatif.[10]



[1] Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, Sinar Baru Algesindo (Bandung: 2003) Hal: 76
[2] AECT. 1977. Definisi Teknologi Pendidikan. (Diterjemahkan oleh PAU di Universitas Terbuka). Penerbit Manajemen PT. Grafindo Persada. Jakarta.
[3] Nana Sudjana, Ibid.. Hal: 77
[4] Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, Ar-Ruzz (Jogjakarta: 2005), hlm: 90
[5]Ibid,………………… hlm:92.                                                                                                                  
[6] Nana Sudjana, Ibid.. Hal: 83
[7] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada (Jakarta: 1997) Hal: 102
[8] Ahmad rohani, pengolahan…………167
[9] Munir.. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Cet.1 (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2008),13
 [10] http ://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/kriteria-umum-pemilihan-sumber-belajar.

Author: MOHD ZACK

Assalamu'alaikum, Saya Penulis di blog ini, silakan Share jika tulisan ini bermanfaat. Terima Kasih atas kunjungan anda. Kritik dan saran silakan di poting di kolom komentar.

1 comment:

E-mail Newsletter

Kirim alamat E-mail anda untuk mengikuti pembaruan dari kami.

Recent Articles

© 2015 Waajibaty | Distributed By Zacky | Created By Zacky
TOP