Monday, August 15, 2011

Keutamaan Do’a di bulan Ramadhan

By MOHD ZACK  |  10:52 AM No comments

Berdo’a merupakan ibadah yang harus dilaksanakan bagi setiap kaum muslimin, Allah swt telah memerintahkan kita untuk berdo’a kepada-Nya dengan janji bahwa Allah akan mengabulkan do’a tersebut. Sebagaimana dalam firman Allah swt:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (QS. Ghafir: 60)
Telah disebutkan pula anjuran untuk berdoa di sekitar ayat-ayat shiyam yang beruntut dalam firman-Nya:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al Baqarah: 186)

Hal ini menunjukkan bahwa berdoa didalam bulan ramadhan mempunyai keistimewaan yang sangat khusus. Rasulullah saw ketika menyebutkan kondisi-kondisi yang bisa menjadikan do’a maqbul menyebutkan juga do’a orang yang berpuasa ketika mereka berbuka puasa. Sabda beliau:
ثلاثة لا ترد دعوتهم: الصائم حتى يفطر، والإمام العادل، ودعوة المظلوم". رواه الترمذي.
Tiga orang yang do’anya tidak ditolak: orang yang berpuasa sampai mereka berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang teraniaya. (HR. Tirmidzi)
إن للصائم عند فطره لدعوة ما ترد
Sesungguhnya orang yang berpuasa mempunyai do’a yang tidak akan ditolak. (HR. Ibnu Majah)
Maka pantaslah bagi seorang muslim untuk memperhatikan dan memanfaatkan waktu berbuka dengan sebaik-baiknya untuk memohon kebaikan dengan berdo’a kepada Allah swt. Bisa jadi pada saat itu Allah memberikan sedikit dari semua pemberianNya kepada kita untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Realita pada sebagian masyarakat pada umumnya melupakan hal ini, terutama mereka yang berkumpul saat berbuka di rumah-rumah mereka. Waktu ini (berbuka) adalah waktu yang sangat berharga, yaitu saat-saat terkabulkannya do’a, dan kebanyakan masyarakat membuangnya sia-sia dan menggunakan waktu itu untuk hal-hal yang kurang berfaidah seperti menyibukkan diri untuk mengucapkan selamat berbuka puasa, membuang-buang waktu untuk bercanda dan bermain, berbincang-bincang dan akan terasa ketika waktu yang amat berharga itu hilang. Rasulullah telah menganjurkan untuk memanfaatkan waktu tersebut untuk berdoa dan memohon kepada Allah swt.
Oleh karena itu , bila seorang muslim berbuka di masjid-masjid akan lebih banyak kesempatan untuk berdoa dan menyibukkan diri khusus untuk berdo’a. Dan ketika pulang dari masjid untuk berbuka dengan keluarganya dan anak-anaknya, dia akan mengingatkan mereka untuk memanfaatkan waktu berbuka dengan sebaik-baiknya. Adapun buka bersama yang akhir-akhir ini ramai dilakukan dimana saja, kebanyakan akan mesia-siakan waktu emas untuk terkabulkannya do’a ini.
Seorang muslim yang mengharapkan doanya maqbul hendaknya memperhatikan kehalalan apapun yang dimakan dan yang diminum, tidak makan sesuatu yang dihasilakan dari jalan yang tidak sesuai dengan syari’ah, makanannya haruslah murni halal tanpa syubhat. Karena rasulullah saw telah menjelaskan:
أن الرجل يمد يده إلى ربه، يا رب، يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنَّى يستجاب لذلك
Seseorang yang mengangkat tangannya kepada tuhannya, ya Allah, ya Allah, sedangkan makananan, minuman, pakaian, dan tunggangannya haram, maka bagaimana do’anya bisa terkabul??. (HR. Muslim)
إن العبد ليقذف باللقمة الحرام في جوفه، ما يتقبَل منه عمل أربعين يوما" رواه الطبراني.
Seorang hamba yang makanannya bercampur haram sesuap saja, maka amalnya tidak akan diterima empat puluh hari. (HR. Thabrani)
Harta yang haram, dan pekerjaan yang syubhat, adalah penghalang yang besar dalam upaya terkabulkannya do’a. oleh karena itu hendaknya seoran muslim memilih baik-baik makanannya agar semua yang dimakan halal dan tidak tercampur dengan barang haram. Hendaknya seseorang tidak mengumpulkan harta dari usaha yang tidak jelas, harta yang samar terkandung banyak hal-hal haram, meskipun sebagian di infakkan atau disedekahkan tidak akan diterima sedikitpun. Menginfaqkan sesuatu yang halal meskipun sedikit akan mendapatkan berkah dari Allah swt karena berasal dari jalan yang disyariatkan-Nya. Wallahu a’lam.
Maraji’: Terjemah bebas dari Safahaat Romadhoniyyah bab Fadhailu ad-Du’a (‘Abd al-Kariim bin Shufyan al-‘Umri)

Author: MOHD ZACK

Assalamu'alaikum, Saya Penulis di blog ini, silakan Share jika tulisan ini bermanfaat. Terima Kasih atas kunjungan anda. Kritik dan saran silakan di poting di kolom komentar.

0 komentar:

E-mail Newsletter

Kirim alamat E-mail anda untuk mengikuti pembaruan dari kami.

Recent Articles

© 2015 Waajibaty | Distributed By Zacky | Created By Zacky
TOP