Saturday, August 6, 2011

Shalat Tarawih

By MOHD ZACK  |  8:46 PM No comments

Bulan ramadhan, bulan yang didalamnya dilipatgandakan amal kebajikan bagi kaum muslimin, mereka memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di bulan ini untuk mencapai derajat yang luhur dan mencapai ridho Allah swt. Diantara ‘amal ibadah yang diperhatikan umat islam didalam bulan ini adalah shalat tarawih yang telah dicontohkan oleh Rasululloh saw dan beliau menyukainya, bagian dari qiyamul lail yang telah dijelaskan oleh rasululloh keutamaannya yang agung dan besarnya pahala bagi yang melakukannya dengan sabda beliau:

من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Barangsiapa yang melakukan qiyamul lail pada bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
Pada mulanya rasululloh menyuruh para sahabat melaksanakan shalat tarawih pada sebagian malam, kemudian beliau meninggalkannya dan menjelaskan bahwa beliau takut shalat tarawih diwajibkan pada umatya dan umatnya tidak mampu melaksanakannya. ‘Aisyah ummil mu’minin meriwayatkan dari rasululloh saw:
صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم في المسجد ذات ليلة، وصلى بصلاته ناس، ثم صلى من القابلة فكثر الناس واجتمعوا، ثم اجتمعوا من الليلة الثالثة أو الرابعة، فلم يخرج إليهم رسول الله صلى الله عليه وسلم، فلما أصبح قال: "أما إنه لم يخف علي صنيعكم البارحة، ولم يمنعني من الخروج إليكم إلا أني خشيت أن تفرض عليكم". رواه البخاري ومسلم.
Pada suatu malam rasululloh saw. Shalat di masjid, orang-orang juga shalat bersama beliau, kemudian shalat bersama beliau satu kabilah dan manusia berkumpul dan bertambah banyak, kemudian mereka berkumpul sampai pada malam ke tiga atau ke empat, maka rasulullah tidak keluar (untuk shalat) bersama mereka, ketika pagi hari beliau berkata: sesungguhnya aku tidak takut pada apa yang kalian lakukan kemarin, dan tidak ada yang melarangku untuk keluar tetapi aku takut hal ini diwajibkan atas kalian semua. (HR. Bukhari Muslim)
Dan dalam riwayat Abi Dzar ra dijelaskan bahwa:
"صمنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم رمضان، فلم يقم بنا شيئا من الشهر حتى بقي سبع من الشهر، فقام بنا حتى ذهب ثلث الليل، فلما كانت السادسة لم يقم بنا، فلما كانت الخامسة قام بنا حتى ذهب شطر الليل، فقلت: يا رسول الله، لو نفلتنا بقية ليلتنا هذه، فقال عليه الصلاة والسلام: "إن الرجل إذا صلى مع الإمام حتى ينصرف حُسب له قيام ليلة". رواه أبو داود.
Kami berpuasa ramadhan bersama rasululloh saw, beliau tidak shalat malam dengan kita sebulan itu sampai tujuh hari terakhir, maka beliau shalat malam dengan kami sampai sepertiga malam, ketika enam hari terakhir beliau tidak shalat malam bersama kami, ketika tinggal lima hari terakhir beliau shalat malam dengan kami sampai lebih dari tengah malam, saya berkata: “wahai rasulullah sekiranya engkau berikan pada kami sisa mala mini?” rasulullah menjawab: “sesungguhnya seseorang apabila telah sholat bersama imam sampai imam itu meninggalkan tempatnya, maka telah ditetapkan qiyamul lail baginya”. (HR. Abu Daud)
Setelah itu para ulama’ berbeda pendapat tentang jumlah rakaat shalat tarawih, meskipun demikian selayaknaya kaum muslimin tetap mengerjakannya dengan teratur bersama imam dan menjaga persatuan diantara jama’ah kaum muslimin. Karena sesungguhnya sekiranya disebutkan pahala yang diperoleh, keutamaannya, dan apa yang dipersipkan oleh Allah bagi siapa saja yang mengerjakannya maka setiap orang akan mengerjakannya dengan sungguh-sunggguh demi pahala yang dijanjikan.
Kemudian hendaknya kita mengerjakannya dengan ikhlas mengharap ridho Allah swt. Kerana seseungguhnya ikhlas adalah salah satu dari dua syarat amal shaleh. Allah swt berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (QS. Al-Bayyinah: 5)
Selanjutnya alangkah baiknya apabila kita mensucikan hati kita dari beberapa penyakit hati, diantaranya adalah riya’ (pamer) dan sum’ah (mencari perhatian), Allah swt. Berfirman dalam hadits qudsi:
من عمل عملا أشرك فيه معي غيري تركته وشركه".
Barang siapa yang mengerjakan amal kebaikan yang ditujukan padaKu dan selainKu, maka Aku akan meninggalkannya dan memutuskan hubungan dengannya. (HR. Muslim)
Shalat tarawih pada hakikatnya mempercayai pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mengharapkan derajat yang tinggi di sisiNya. Alangkah baiknya apabila seseorang bersungguh-sungguh, bergaul dengan orang-orang shaleh, dan dan menjauhkan diri dari sifat malas dan lemah.
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
Dan orang-orang yang bersungguh- sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.

Maraji’: Terjemah bebas dari Safahaat Romadhoniyyah bab Sholaat at-Tarawih (‘Abd al-Kariim bin Shufyan al-‘Umri)

Author: MOHD ZACK

Assalamu'alaikum, Saya Penulis di blog ini, silakan Share jika tulisan ini bermanfaat. Terima Kasih atas kunjungan anda. Kritik dan saran silakan di poting di kolom komentar.

0 komentar:

E-mail Newsletter

Kirim alamat E-mail anda untuk mengikuti pembaruan dari kami.

Recent Articles

© 2015 Waajibaty | Distributed By Zacky | Created By Zacky
TOP