Thursday, August 4, 2011

Sahabat yang Baik dan Buruk

By MOHD ZACK  |  8:16 PM No comments


Diriwayatkan dari abu musa al-Asy’ari beliau berkata: Rasulullah saw. Bersabda:
مثل الجليس الصالح والسوء: كَحَامِلِ الْمِسْكِ، وَنَافِخِ الكِير. فَحَامِلُ الْمِسْكِ: إِمَّا أَنْ يَحْذِيَك، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً. وَنَافِخُ الْكِيرِ: إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وِإِمَّا أَنْ تَجِدَ منه ريحاً خبيثة
“perumpamaan teman yang baik dan buruk adalah seperti orang yang membawa minyak kasturi dan pandai besi. Orang yang membawa (menjual) minyak kasturi adakalanya akan memberimu, adakalanya engkau yang membeli kepadanya, dan adakalanya engkau akan memperoleh aroma yang harum. Adapun pandai besi adakalanya dia akan membakar bajumu dan adakalanya engkau akan mendapatkan bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhari Muslim)
Kandungan dari hadits ini adalah anjuran untuk memilih teman yang saleh dan peringatan akan bahayanya memilih teman yang buruk. Rasululloh saw mengumpamakan kedua perumpamaan ini dengan menjelaskan: sesungguhnya teman yang saleh dan segala bentuk perbuatannya yang mengarah pada kebaikan, seperti penjual minyak kasturi yang bias memanfaatkan minyak yang dibawanya. Adakalanya dengan memberikannya pada kita, dan menukarkannya dengan sesuatu (jual beli), minimal kita akan merasakan harum minyak kasturi ketika kita berinteraksi dengannya.
Kebaikan yang diperoleh seorang hamba dari temannya yang saleh lebih utama dari kasturi yang harum baunya, karena teman yang saleh akan mengajari kita sesuatu yang bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat. Teman yang baik akan memberikan nasihat sebagai petunjuk ketika kita membutuhkan atau memperingatkan kita untk menjauhi sesuatu yang membahayakan kita. Teman yang baik akan selalu menganjurkan kita untuk taat kepada Allah, berbuat baik pada orangtua, menyambung tali persaudaraan, memberitahukan sifat buruk kita sehinga kita dapat berintropeksi dengannya, dan mendoakan kita untuk kebaikan dan akhlak yang mulia baik dengan ucapan, perbuatan dan perilakunya. Karena manusia tergantung pada temannya, keduanya akan saling mempengaruhi baik dalam kebaikan maupun dalam keburukan.
Standar minimal yang dapat kita dapat dari teman yang sholeh (yang tidak dapat dianggap remeh) adalah menjauhkan kita dari pengaruh-pengaruh negative dan maksiyat, bimbingan dan perhatian dalam berteman, berkompetisi untuk kebaikan, dan menjauhkan diri dari keburukan. Sahabat yang sholeh juga dapat menjaga nama baik kita baik didepan kita maupun dibelakang kita, doanya akan akan kita rasakan dalam kehidupan dan setelah kematian, teman yang baik akan membela kita karena kadekatannya dengan kita.
Manfaat berteman dengan orang saleh tidak dapat dihitung, dari segi pengambilan manfaat dari sahabat yang baik dalam beragama.
Sebaliknya, berteman dengan orang yang buruk akhlaknya jika dipandang dari berbagai segi sangat membahayakan kita. Berapa banya bangsa yang hancur karena adzab Allah disebabkan hanya beberapa kaum yang berakhlak buruk. Berapa banyak orang yang menjerumuskan temannya sendiri pada kehancuran baik disadari ataupun tidak. Oleh karena itu, diantara nikmat Allah yang diberikan pada kita adalah petunjukNya dalam memilih teman. Dan diantara hukuman yang diberikan oleh Allah untuk hambanya adalah cobaan dengan sahabat yang buruk akhlaknya. Sahabat yang baik akan mengantarkan kita pada surge tempat tertinggi, dan sebaliknya sahabat yang buruk akan mengantarkan kita pada neraka terdalam.
Sahabat pilihan adalah sahabat yang mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi kita, mempunyai akhlak yang mulia dan selalu berbuat baik pada siapapun, hal ini tidak dimiliki oleh sahabat yang buruk. Allah swt berfirman:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً * يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلانًا خَلِيلاً * لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلإِنسَانِ خَذُولاً
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul." Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
Wallahu a’lam bi ash-shawab.

Maraji’: Terjemah bebas dari Bahjatu Quluub al-Abraar wa Qurratu ‘Uyuuni al-Akhyar  hadits ke 68 al-Jalis Shalih wa al-Jalis as-Suu’ , Abu Abdillah, Abd ar-Rahman bin Nashir.

Author: MOHD ZACK

Assalamu'alaikum, Saya Penulis di blog ini, silakan Share jika tulisan ini bermanfaat. Terima Kasih atas kunjungan anda. Kritik dan saran silakan di poting di kolom komentar.

0 komentar:

E-mail Newsletter

Kirim alamat E-mail anda untuk mengikuti pembaruan dari kami.

Recent Articles

© 2015 Waajibaty | Distributed By Zacky | Created By Zacky
TOP